Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Jesica Hatinya Retak

Hari pertama, aku merasa "Tidak tahu", semua kuhubungi, semua kumintai tolong agar membujukmu kembali padaku, berkali-kali aku mengirimimu pesan pendek, entah apa yang aku fikirkan, hanya hati tak sanggup membayangkan, bila kujalani esok tanpa kamu. kamu hanya bilang ini tak kan lama, Baiklah, aku menunggu Hari Kedua, masih saja seperti itu, aku menangis dalam malam, bukan hanya malam, air mataku tersembunyi dibalik masker dan kaca mata hitam. semua kenangan-kenangan itu mendadak berkliaran di fikiranku. muncul terus-menerus membuat hati makin sedih. masih berusaha menghubungimu...  Hari ketiga, hidupku masih saja seperti di neraka tanpa kamu, aku merasa kehilangan semuanya, harapan, impian, hancur, tak ada lagi semangat. dan masih menangis Hari keempat, kelima, keenam, aku menjadi memusuhi malam, tak ingin malam datang. malam akan menjadi sangat panjang, ketika aku hanya menatap layar Handphone berharap ada pesan darimu. waktu berjalan perlahan. ma

SABAR

Sabar menjadikan kita kuat, sabar tidak mejadikan kita lemah. sering kali saya mendengar orang yang sabar digambarkan sebagai orang yang bersedia dan pasrah dan setuju bila hidupnya diporakporandakan. tetapi makna yang saya tangkap bukanlah seperti itu sebenarya. bila kita sabar atas segala bentuk penindasan terhadap fisik dan hati kita, itu akan berdampak pada emosi kita yang semakin baik, semakin bijak dalam mengambil keputusan hidup dan meningkatkan kualitas hidup.  oke.. misalnya saja kita ambil dalam kehidupan percintaan *yang pada umumnya dihadapi semua orang dari berbagai kalangan,  Sabar dalam penghianatan cinta, sabar dalam penyepelean cinta, sabar dalam pengabaian, sabar dalam mendapatkan restu orang tua, sabar dalam penyesuaian dengan keadaan, sabar dalam menghadapi kemarahan kekasih, sabar dalam menunggu pesan yang tak di balas *kalau saya sih senyumin aja, abis itu gulung-gulung dikasur mewek :'(.... Okhayy lupakan!!  Hasil dari kesabaran itu tentunya

MURKA

Kupandang mata itu dalam dalam, benar-benar dekat, terus menelisik apa yang sedang kau sembunyikan Ku mendengar apa yang kau bicarakan. namun tak dapat kutangkap dengan baik. Mulutku terdiam tak bicara, Menahan dalam dalam nafasku agar tak terisak di depanmu Menahan agar air mata tak menetes di hadapanmu Memang tak tahu apa yang harus dibicarakan lagi Buntu... Tak dapat berfikir Kesedihan terpancar dari matamu, mataku dan dinding-dinding putih yang dingin membisu. Tak banyak kata terucap. hanya sorot mata mengartikan semuanya. Semua terkendali sebelum murka itu datang Jangan salahkan siapapun, jangan... Hanya kita yang belum siap menerima Bahwa hidup tak selalu berjalan indah